Kamis, 28 Juni 2018

Makalah TIK "Penggunaan TIK dalam Pembelajaran PAI"




PENGGUNAAN TIK DALAM
PEMBELAJARAN PAI

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah
TIK dalam Pembelajaran PAI

Dosen Pengampu:
Dr. Naf’an Tarihoran, M.Hum






Oleh :
IRFAN ANSHORI
172011045

 PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2018 M / 1439 H
 








KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan rasa syukur ke hadirat Allah Illahi Rabbi yang telah memberikan hidayah serta Taufik Nya. Solawat dan salam senantiasa  tercurah kepada pimpinan ummat Rahmatan Lil alamiin Muhamad SAW beserta keluarga serta sahabatnya sampai akhir zaman, karena penulis telah menyelesaikan makalah yang berjudul Teknologi Informasi dan Komunikasi”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah TIK dalam Pembelajaran PAI. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari segi penyusunan tulisan maupun bahasa yang digunakan, tetapi ini merupakan hasil maksimal yang telah penulis curahkan dengan segala daya dan pikiran.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis menegaskan bahwa kekurangan dan kelemahan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca. Demikian karya tulis ilmiah ini penulis buat, mudah-mudahan dapat bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr Wb
Pontang, 01 Juli 2018


                                   Penulis








BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan pesat, sehingga dengan perkembangan tersebut telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, tidak lagi terbatas pada informasi media cetak dan media elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya seperti informasi dari dunia maya. Salah satu bidang yang mendapatkan dampak yang cukup berarti dalam perkembangan riset dan teknologi adalah bidang pendidikan. Teknologi informasi bukan hanya menjadikan informasi dapat kita akses setiap waktu, ia juga menjadikan kita dapat diakses oleh informasi. Adanya pengalihan informasi dari media fisik ke media digital saat ini memungkinkan informasi dapat diakses melalui sarana komputer dan perangkat kelengkapannya.
Teknologi informasi dan komunikasi berperan pada tiga fungsi: pertama, menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan mengasyikkan (efek emosi); kedua, membekali kecakapan siswa untuk menggunakan teknologi tinggi; Ketiga, teknologi berfungsi sebagai learning tools dengan program-program aplikasi dan utilitas, yang selain mempermudah dan mempercepat pekerjaan, juga memperbanyak variasi dan teknik-teknik analisis dan interpretasi.
Karakteristik teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran adalah memanfaatkan jasa teknologi elektronika yang menjadikan guru dan peserta didik, peserta didik dan sesama peserta didik atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang sifatnya seremonial. Memanfaatkan keunggulan teknologi informasi dan komunikasi misalnya menggunakan komputer (digital media dan computer networks) atau laptop, menggunakan bahan belajar yang bersifat mandiri (self-learning materials) dan yang tersimpan di komputer/laptop sehingga dapat diakses oleh guru dan peserta didik kapan saja dan dimana saja bila yang bersangkutan memerlukannya, serta memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer/laptop.
Dengan teknologi informasi dan komunikasi segala macam bisa diakses, tetapi dalam pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi, maka teknologi informasi dan komunikasi ini harus dimanfaatkan dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada dasarnya kompetensi adalah sebuah kemampuan yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Aspek kognitif mencakup aspek-aspek yang terkait dengan pengetahuan dan kemampuan intelektual yang dimiliki seseorang. Sedangkan aspek afektif merupakan kecenderungan yang dimiliki oleh seseorang dalam memilih suatu tindakan untuk menghadapi sebuah situasi dan kondisi tertentu. Aspek psikomotor terkait dengan keterampilan atau skill yang dimiliki oleh seseorang dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan. Aspek ini menggabungkan koordinasi mental dan gerakan otot yang bertujuan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Itu TIK?
2.      Bagaimana Sejarah dan Perkembangan TIK Itu Sendiri?
3.      Bagaimana Peran TIK dalam Pembelajaran PAI
4.      Bagaimana Contoh Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran PAI












BAB II
PEMBAHASAN
A.    TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang memudahkan manusia untuk menyelesaikan masalahnya. Sedangkan informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan bagi penggunanya. 
Teknologi Informasi dan Komunikasi meliputi dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.  Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. Teknologi informasi menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi dan pengelolaan informasi. Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli tentang Pengertian Teknologi Informasi:
1.      Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995) 
2.      Teknologi Informasi  adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag & Keen, 1996)  
3.      Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis (Lucas, 2000)
Teknologi komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Teknologi Komunikasi adalah sebuah alat atau perangkat yang menggabungkan aspek sosial yang memungkinkan setiap individu dapat mendapatkan, mengirimkan, dan saling bertukar informasi dengan individu-individu lainnya.Dengan begitu, setiap individu dapat mencari informasi atau data yang dibutuhkan dengan teknologi komunikasi.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu  padanan yang tidak terpisahkan yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
B.     Sejarah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Sejarah perkemabangan teknologi informasi dan komunikasi atau TIK juga tak lepas dari sejarah peradaban manusia di Bumi ini. Pada zaman dulu penyampaian informasi juga dilakukan mulai dari gambar-gambar yang terletak pada dinding gua, peletakan tonggak sejarah berupa prasasti, sampai saat ini kita mengenal Internet sebagai sarana/alat penyampaian informasi yang begitu cepat. Berikut ini adalah sejarah perkembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) mulai dari zaman pra-sejarah sampai ke zaman modern sekarang ini.
1.      Masa Prasejarah
Pada zaman ini, teknologi informasi dan komunikasi yang dilakukan oleh manusia berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang manusia kenal. Untuk menggambarkan informasi yang diperoleh, mereka menggambarkannya pada dinding-dinding gua tentang berburu dan binatang buruannya. Pada masa ini, manusia mulai mengidentifikasi benda-benda yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka, kemudian melukiskannya pada dinding gua tempat tinggalnya. Awal komunikasi mereka pada zaman ini hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan menggunakan isyarat tangan.
Pada zaman prasejarah mulai diciptakan dan digunakan alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, dan isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya.
a.      3000 SM
Untuk yang pertama kali, tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria dengan menggunakan simbol-simbol yang dibentuk dari piktografi sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi (penyebutan) yang berbeda sehingga mampu menjadi kata, kalimat, dan bahasa.
b.      2900 SM
Pada 2900 SM, bangsa Mesir Kuno menggunakan huruf hieroglif. Hieroglif merupakan bahasa simbol, dimana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yang berbeda. Jika simbol-simbol tersebut digabungkan menjadi satu rangkaian, maka akan menghasilkan sebuah arti yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa hieroglif ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.
c.       500 SM
Manusia sudah mengenal cara membuat serat dari pohon papyrus yang tumbuh di sekitar sungai Nil. Serat papyrus dapat digunakan sebagai kertas. Kertas yang terbuat dari serat pohon papyrus menjadi media untuk menulis atau media untuk menyampaikan informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya juga digunakan sebagai media informasi.
d.      105 M
Pada masa ini, bangsa Cina berhasil menemukan kertas. Kertas yang ditemukan oleh bangsa Cina pada masa ini adalah kertas yang kita kenal sekarang. Kertas ini dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan dan dikeringkan. Penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang dengan sistem cap.
2.      Masa Modern (1400 M s.d. Sekarang)
a.      Tahun 1455
Pada 1455, untuk pertama kalinya Johann Gutenberg mengembangkan mesin cetak dengan menggunakan plat huruf yang terbuat dari besi dan dapat diganti-ganti dalam bingkai yang terbuat dari kayu.
b.      Tahun 1830
Augusta Lady Byron menulis program komputer yang pertama di dunia. Ia bekerja sama dengan Charles Babbage menggunakan mesin analytical yang didesain sehingga mampu memasukkan data, mengolah data, dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini dikenal sebagai bentuk komputer digital yang pertama, walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis daripada bersifat digital.
c.       Tahun 1837
Telegraf dan Penemunya (Samuel Morse) Samuel Morse mengembangkan telegraf dan bahasa kode morse bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone. Morse menggunakan kode-kode sederhana untuk mewakili pesan-pesan yang ingin dikirimkan dengan menggunakan pulsa listrik melalui kabel tunggal. Namun sinyal-sinyal yang dapat dikirim dengan baik hanya berada dalam jarak 32 km. Untuk jarak yang lebih jauh, sinyal-sinyal yang diterima menjadi terlalu lemah untuk direkam. Kemudian, Morse membangun peralatan relai yang ditempatkan di setiap 32 km dari stasiun sinyal. Relai tersebut berfungsi untuk mengulangi sinyal yang diterima dan mengirimnya kembali ke 32 km berikutnya. Relai terdiri dari sakelar yang dioperasikan secara elektromagnetik. Sistem telegraf kemudian segera digunakan untuk bisnis yang membutuhkan pengiriman pesan secara cepat untuk jarak yang jauh, seperti surat kabar dan pesan untuk perjalanan kereta api.
d.      Tahun 1877
Pada 1877, Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan telepon yang dipergunakan pertama kali secara umum. Pada 1879, sistem pemanggilan telepon mulai menggunakan nomor yang menggantikan sistem pemanggilan nama. Hal ini untuk mencegah operator yang tidak mengenal semua pelanggan. Sistem penomoran telepon menggunakan huruf dan angka, dimana nomor telepon menggunakan sistem dua huruf dan lima digit angka.
e.       Tahun 1889
Pada 1889, Herman Hollerith menerapkan prinsip kartu perforasi untuk melakukan penghitungan. Tugas pertamanya adalah menemukan cara yang lebih cepat untuk melakukan perhitungan bagi Biro Sensus Amerika Serikat. Sensus yang dilakukan pada 1880 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan. Dengan berkembangnya populasi, Biro Sensus tersebut memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikan perhitungan sensus.
Hollerith menggunakan kartu perforasi untuk memasukkan data sensus yang kemudian diolah oleh alat tersebut secara mekanik. Sebuah kartu dapat menyimpan hingga 80 variabel. Dengan menggunakan alat tersebut, hasil sensus dapat diselesaikan dalam waktu enam minggu. Selain memiliki keuntungan dalam bidang kecepatan, kartu tersebut berfungsi sebagai media penyimpan data. Tingkat kesalahan perhitungan juga dapat ditekan secara drastis.
f.       Tahun 1931
Pada 1931, Vannevar Bush membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan persamaan differensial. Mesin tersebut dapat menyelesaikan persamaan differensial kompleks yang selama ini dianggap rumit oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Mesin tersebut sangat besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan.
g.      Tahun 1939
Pada 1939, Dr. John V. Atanasoff dan dibantu oleh Clifford Berry berhasil menciptakan komputer elektronik digital pertama. Sejak saat ini, komputer terus mengalami perkembangan sehingga menjadi semakin canggih. Mengenai sejarah perkembangan komputer ini akan dijelaskan pada bagian berikutnya.
h.      Tahun 1973-1990
Pada masa ini, istilah internet diperkenalkan dalam sebuah paper tentang TCP/IP. Secara harfiah, internet (interconnected networking) diartikan sebagai rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Rangkaian pusat yang membentuk internet diawali pada 1969 sebagai ARPANET yang dibangun oleh ARPA (United States Department of Defense Advanced Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan awal yang disumbang oleh ARPANET di antaranya adalah kaedah rangkaian tanpa pusat (decentralised network), teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet switching).
Pada 1981, National Science Foundation mengembangkan backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan.
Pada 1 Januari 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCP/IP. Ini merupakan awal dari Internet yang kita kenal sekarang. Kemudian pada 1986, IETF mengembangkan sebuah server yang berfungsi sebagai alat koordinasi di antara DARPA, ARPANET, DDN, dan Internet Gateway. Pada 1990-an, internet telah berkembang dan menyambungkan banyak pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada.
i.        Tahun 1991-Sekarang
Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN memungut bayaran dari para anggotanya untuk menanggulangi biaya operasionalnya. Pada 1992, mulai terbentuk komunitas internet dan diperkenalkannya istilah World Wide Web (www) oleh CERN. Pada 1993, NSF membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan internet menyangkut direktori dan penyimpanan data serta database (oleh AT&T), jasa registrasi (oleh Network Solution Inc), dan jasa informasi (oleh General Atomics/CERFnet). Pada 1994, pertumbuhan internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah ke dalam berbagai segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Pada 1995, perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di backbone. Langkah ini memulai pengembangan teknologi informasi, khususnya internet dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.
C.    TIK Dalam Pembelajaran PAI
Pada pelaksanaan pembelajaran PAI di sekolah-sekolah sudah banyak memanfaatkan TIK dengan fasilitas yang disediakan oleh sekolah maupun menggunakan gadget pribadi peserta didik. Guru mendukung pembelajaran dengan memanfaatkan TIK karena sangat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran, terlebih pada materi-materi tertentu yang tidak cukup hanya dijelaskan dengan kata-kata atau penjelasan verbal guru di kelas. Hal tersebut mengartikan bahwa TIK bisa menjembatani guru dan peserta didik untuk memperluas pengetahuan, menjadikan pembelajaran PAI dinamis dan fleksibel, mengatasi keterbatasan ajar dan seterusnya.[1]
Dengan pemanfaatan TIK dapat meningkatkan antusiasme belajar peserta didik dan mengasah kreativitasnya. Peserta didik cenderung mudah memahami dan mempelajari materi yang diberikan guru, sehingga ketika pembelajaran tidak memanfaatkan TIK maka jam belajar akan banyak yang tersisa. Di dalam kelas, pendidik bisa mengajar dengan memanfaatkan media pembelajaran untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan pemanfaatannya disesuaikan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas.[2] Karena itulah pemanfaatan TIK pada pembelajaran PAI bentuknya bisa sangat beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan saat itu dan kecocokan materi dengan media yang dipilih.
Pada hakikatnya penggunaan teknologi pendidikan seperti komputer dalam proses belajar mengajar oleh guru di dalam kelas mempunyai banyak keuntungan apabila dibandingkan dengan metode konvensional yang banyak menyita waktu guru, dan membuat peserta didik merasa bosan sehingga proses belajar mengajar yang dijalankan tidak menarik akan tetapi monoton karena selalu menggunakan metode yang sama setiap hari. Berikut ini terlihat dengan jelas keuntungan dari penggunaan alat teknologi dalam pendidikan. Keuntungan tidak hanya dirasakan oleh satu pihak saja dalam hal ini guru akan tetapi juga dapat dirasakan oleh semua elemen yang terkait seperti peserta didik dan juga pihak sekolah.
Dalam pendidikan agama Islam pula, seperti yang diungkapkan oleh Prof. Tajul Ariffin Noordin bahwa penggunaan teknologi canggih seperti komputer sangat penting dan dapat mempengaruhi perkembangan pendidikan agam Islam dalam lima tahap, yaitu:
1.      Penggunaan komputer dalam PBM dapat berperanan sebagai alat bantu untuk memungkinkan pendidikan agama Islam meluaskan skop paradigma ilmunya. Ini bermaksud untuk mengubah tumpuan daripada skop pendidikan agama Islam kepada skop yang lebih luas yaitu pendidikan Islam. Penggunaan teknologi canggih seperti komputer dapat meluaskan lagi konsep dan skop pendidikan agama Islam baik di negara-negara Islam atau negara-negara bukan Islam. Dalam kata lain tidaklah pendidikan agama Islam hanya kekal  dalam lingkungan sendiri tanpa perkembangan yang lebih baik bagi menuju kemajuan dunia.
2.      Penggunaan teknologi canggih dapat digunakan untuk mewujudkan kesatuan antara pendidikan agama Islam dengan pendidikan modern dan juga dengan bidang-bidang lain seperti sains, sosial, ekonomi dan bidang-bidang profesional yang lain. Kesepaduan ini akan memberikan sebuah pemahaman kepada kita bahwa pendidikan agama Islam dapat dipraktekan secara nyata dalam semua aspek kehidupan dan kemajuan. Strategi ini dapat mengukuhkan lagi bahawa Islam adalah satu cara hidup yang sempurna.
3.      Bagaimana kita dapat menggunakan dan mengeksploitasi secara positif segala bentuk teknologi yang ada untuk menjadikan pendidikan agama Islam sebagai dasar pengajian ilmu pendidikan atau dasar ilmu-ilmu. Dengan menggunakan teknologi tinggi seperti penggunaan komputer ini kita dapat menunjukkan dengan jelas dan cepat bahwa semua ilmu buatan manusia, pasti mempunyai akar dalam pendidikan agama Islam. Faktor ini amat jelas untuk menjadikan Islam sebagai dasar ilmu-ilmu. Dalam kata lain kita dapat menggunakan teknologi untuk proses islamisasi ilmu.
4.      Kita perlu menguasai teknologi canggih. Khususnya teknologi informasi seperti penggunaan komputer, internet dan sebagainya untuk mewujudkan suatu rangkaian pendidikan agama Islam sedunia. Kemudahan teknologi dapat digunakan untuk merangka dan membina satu paradigma dan kurikulum pendidikan agama Islam yang sama untuk negara-negara Islam. Dalam hal ini pertukaran informasi dan program-program pendidikan agama Islam sedunia dapat dilakukan secara terpadu dan segera, input-input yang disetujui bersama akan meluaskan gambaran tentang skop, konsep, kurikulum dan pedagogi supaya benar-benar memenuhi kehendak pendidikan agama Islam. Dengan strategi ini kita dapat menangani ideologi Barat khususnya yang bertentangan dengan falsafah pendidikan Islam.
5.      Bagaimana kita dapat memanfaatkan teknologi untuk membina konsep ketauhidan ilmu-ilmu. Ini bermaksud dengan teknologi kita dapat menerangkan bahwa ilmu itu sebenarnya bersifat kesatuan. Tahap kelima ini melengkapkan usaha kita untuk membina peradaban Islam yang maju.
D.    Contoh TIK Dalam PAI
Ada beberapa contoh pemanfaatan teknologi media pembelajaran diantaranya yaitu: 
1.      Pemanfaatan Media Dalam Situasi Kelas (Classroom Setting)
Dalam tatanan (setting) ini media pembelajaran dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan pemanfaatanya dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas. Dalam merencanakan pemanfaatan media itu guru harus melihat tujuan yang akan dicapai, materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan itu, serta strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan itu. Media pembelajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan ketiga hal itu, ialah materi, dan strategi pembelajaranya. 
2.      Pemanfaatan Media Di Luar Situasi Kelas.
Pemanfaatan media pembelajaran diluar situasi kelas dapat dibedakan dalam dua kelompok utama:
a.      Pemanfaatan Secara Bebas
Yang dimaksud dengan pemanfaatan secara bebas ialah bahwa media itu digunakan tanpa dikontrol atau diawasi. Pembuat program media mendistribusikan program media itu dimasyarakat pemakai media baik dengan cara diperjual belikan maupun didistribusikan secara bebas, dengan harapan media itu dapat digunakan orang dan cukup efektif untuk mencapai tujuan tertentu.
Sebagai contoh jenis pemanfaatan media seperti ini ialah pemanfaatan siaran radio pendidikan. Pada saat ini banyak siaran radio atau televisi yang bersifat pendidikan. Program-program itu disiarkan dengan maksud untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan tertentu. Pemanfaatan program itu kebanyakan tidak dikontrol oleh penyelenggara siaran. Program tersebut disiarkan dengan harapan didengarkan dan dimanfaatkan oleh orang. Dalam hal ini penyelenggara siaran juga tidak mengatur bagaimana program itu didengar dan dimanfaatkan.
b.      Pemanfaatan secara terkontrol
Yang dimaksud pemanfaatan media secara terkontrol ialah bahwa media itu digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematik untuk mencapai tujuan tertentu. Anggota kelompok diharapkan dapat berinteraksi baik dalam diskusi maupun dalam bekerja sama untuk memecahkan masalah, memperdalam pemahaman, atau menyelesaikan tugas-tugas tertentu.
Hasil belajar mereka dievaluasi secara teratur. Untuk keperluan evaluasi ini pembuat program media perlu menyediakan alat evaluasi tersebut.
E.     Pengembangan Teknologi dan Media Pembelajaran Berdasarkan Analisis Kebutuhan di Lembaga Pendidikan Sekolah/Madrasah
1.      Pengelolaan Lembaga
Dalam era kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini, sekolah dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang cepat, mudah, dan terbaik baik siswa, guru, orang tua maupun pemangku kepentingan pendidikan lainnya.
Orang sering menganggap enteng persoalan administrasi tersebut, padahal kalau administrasi tidak didukung oleh pemanfaatan TIK dan tidak dikelola oleh orang-orang yang terampil maka administrasi tersebut akan tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Orang yang memegang administrasi hendaknya adalah orang yang sudah terlatih dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/keteraturan kita dalam pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara sistematis.
Keberhasilan pendidikan di sekolah harus ditunjang oleh pelayanan administrasi sekolah yang teratur, terarah dan terencana. Di mana dalam pelaksanaannya harus mengikuti arah jaman yang semakin bersaing dan semakin modern. Untuk itu, perlu adanya pembagian tugas ketatausahaan yang jelas dan terprogram di setiap sekolah, serta adanya dukungan TIK yang memadai. Administrasi sekolah dilaksanakan dengan tujuan
1)      Meningkatkan pelayanan administrasi sekolah
2)      Pelayanan administrasi sekolah yang efisien dan efektif
3)      Administrasi sekolah yang teratur, terarah dan terencana. antara lain meliputi:
·         Administrasi persuratan dan pengarsipan
·         Administrasi kepegawaian
·         Administrasi keuangan
·         Administrasi perlengkapan /inventaris
·         Administrasi kesiswaan
·         Administrasi perpustakaan
·         Administrasi kurikulum
·         Administrasi pengelolaan laboratorium
·         Administrasi program pembelajaran.
Dari jenis-jenis administrasi tersebut, berapa jenis administrasi di sekolah Anda yang telah diproses dan didistribusikan dengan berbasis TIK? Untuk kebutuhan administrasi sekolah, Anda tidak perlu harus selalu mengembangkan sendiri aplikasi yang dibutuhkan. Saat ini banyak aplikasi administrasi sekolah yang dapat dimanfaatkan baik yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional maupun oleh pihak swasta.
2.      Penetapan Kebijakan
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), sekolah-sekolah di Indonesia mengalami perkembangan dalam manajemen sistem informasi. Para pengembang mulai membangun Sistem Informasi Sekolah (Sisko) untuk memudahkan pengelolaan dan manajemen sekolah agar lebih efektif dan efisien.
Sisko mampu memberikan kemudahan dalam mengelola kegiatan dan meningkatkan kredibilitas dan akuntabilitas sekolah di mata siswa, orangtua dan masyarakat untuk mendukung proses pendidikan yang sudah menjadi keharusan bagi institusi pendidikan di Indonesia. Penggunaan TIK dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas manajemen pendidikan. Keberhasilan dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas akan menentukan kelangsungan hidup lembaga itu sendiri. Dengan kata lain, menunda penerapan TIK di institusi pendidikan berarti menunda pendidikan dalam menghadapi persaingan global.
Pemanfaatan TIK dirancang untuk perbaikan kinerja lembaga-lembaga pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. Guru dan administrator sekolah tidak lagi sibuk dengan tugas-tugas operasional, dan benar-benar dapat digantikan oleh komputer. Oleh karena itu, teknologi dapat memberikan keuntungan dalam efisiensi waktu dan tenaga.
Pemanfaatan TIK akan memberikan kesempatan bagi para guru dan administrator sekolah untuk meningkatkan kualitas komunikasi dan bimbingan kepada siswa. Dengan demikian, siswa akan merasa lebih leluasa untuk mengembangkan kepribadian dan pengetahuan.
Program Sisko telah menyediakan fasilitas untuk penanganan penilaian siswa. Guru cukup memasukkan nilai rapor sesuai mata pelajaran yang ditangani dan berikutnya, rapor siap untuk dicetak. Sistem penilaian ini telah disesuaikan untuk CBC (Competency-Based Curriculum), sehingga setiap guru dapat menyertakan deskripsi narasi dari subyek. Untuk menampilkan penilaian data dapat disesuaikan kembali dengan kebijaksanaan masing-masing lembaga. Apakah untuk menampilkan data nilai dan menampilkan nilai akhir siswa setiap kali ada tes tertentu atau tugas.
Selain modul penjadwalan dan modul penilaian siswa, Sisko juga menyediakan fasilitas untuk menangani administrasi pembayaran sekolah dalam hal pembayaran iuran siswa. Bagian tata usaha bisa memeriksa, siswa mana yang memiliki tunggakan uang sekolah dan biaya pembayaran untuk rincian sejelas-jelasnya. Setiap pembayaran siswa dapat dicetak ke buku rekening bank yang memudahkan kerja administrasi keuangan. Administrasi keuangan dapat segera membuat pengaturan pembayaran data setiap siswa sesuai dengan kebutuhan mereka dan dapat disesuaikan kembali sewaktu-waktu jika ada kenaikan iuran pembayaran. Jika siswa akan melakukan pembayaran, petugas langsung dapat memasukkan data. Begitupun dengan data pembayaran donasi sukarela dan tabungan rekreasi siswa.
Dengan fasilitas yang ada dalam program Sisko, aplikasi ini sangat menguntungkan lembaga-lembaga pendidikan dalam upaya mereka untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kinerja lembaga-lembaga pendidikan.
3.      Proses Pembelajaran
Pertama, dengan hadirnya TIK terjadi pergeseran paradigma pembelajaran yang semula terpusat pada guru menjadi belajar yang terpusat pada peserta belajar. Dalam hal ini, guru dapat dimaknai sebagai fasilitator dan katalisator dalam pembelajaran dan bukannya TIK, komputer misalnya dapat menggantikan peran guru.
Kedua, model pembelajaran terintegrasi dengan TIK merupakan model belajar aktif dan kolaboratif. Hal ini diakibatkan pola interaksi yang digunakan berubah. Yang semula guru mengajarkan bahkan sebagai narasumber tunggal berubah ke pola kolaborasi yang menuju siswa belajar dengan aktif.
Ketiga, menurut Warschaner, TIK dapat meningkatkan motivasi, ketrampilan, struktur berpikir, berkomunikasi secara elektronik serta lebih aktif dalam pembelajaran. Perubahan proses pembelajaran yang terjadi secara teoritis sesungguhnya adalah memberi peluang kepada peserta belajar untuk bertindak aktif, konstruktif, dialogis, konstruktif, kontekstual dan reflektif.[3]
Damapak positif integrasi TIK dalam pembelajaran sangat terkait dengan peningkatan profesionalitas guru dalam penguasaan teknologi dan penggunaan komputer untuk meningkatkan berpikir tingkat tinggi.  Kehadiran TIK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dimana peserta belajar berpikir ktitis, peningkatan skill, kerjasama, membangun interaksi lintas kelompok.
Potensi TIK yang apabila dimanfaatkan secara terintegrasi dan optimal di bidang pendidikan/pembelajaran, maka dampaknya antara lain dapat memperluas akses terhadap layanan pendidikan[10], meningkatkan efisiensi pengelolaan kegiatan pembelajaran, meningkatkan kualitas pendidikan, mendorong peserta didik untuk belajar lebih mandiri, memudahkan guru menyajikan berbagai jenis materi pelajaran yang sulit, dan membantu mempermudah peserta didik mempelajari materi pelajaran.[4]
F.     Analisis Tentang Peran Teknologi Informasi Pada Lembaga Pendidikan Sekolah/Madrasah
1.      Apa, Mengapa dan Bagaimana Peran Teknologi Informasi Pada Lembaga Pendidikan
Adapun peran Teknologi Informasi pada Lembaga Pendidikan salah satunya yaitu Mengolah data, system jaringan menghubungkan satu komputer dengan komputer, dan teknologi telekomunikasi digunakan supaya data disebar dan diakses secara global. Teknologi Informasi berperan sebagai alat produksi dan penyaji materi pembelajaran, juga berperan unutk mendistribusikan materi pembelajaran. TI dunia pendidikan tersedian saluran atau sarana untuk menyiarkan program pendidikan. Teknologi informasi pendidikan sudah merupakan suatu kelaziman. Membantu menyediakan komputer dan jaringan yang menghubungkan rumah murid dengan ruang. Semuanya dihubungkan ke Internet, dan para guru dilatih menggunakan komputer pribadi.
Mengapa TIK dijadikan sebagai pengelolaan data serta system computer yang menghubungkan satu computer dengan computer lainnya, karena dengan tersedianya TIK pada suatu lembaga maka akan memudahkan brainware yang ada di lembaga tersebut. Berbeda dengan suatu lembaga yang tidak memanfaatkan adanya TIK itu sendiri.
Saat ini perkembangan software dan hardware telah mencapai titik kemajuan teknologi yang pesat, penggunaan yang userfriendly, serta harga yang relatif terjangkau. Hal tersebut berdampak pada pembuatan materi ajar menjadi lebih mudah, murah dan variatif. Contoh paling sederhana adalah penggunaan Microsoft Power Point atau Impress sebagai pembuatan materi ajar. Software ini mampu menggabungkan suara, teks, gambar dan bahkan film dengan mudah. Peran TIK sebagai distribusi pembelajaran saat ini telah mencapai tahapan yang mudah digunakan dan murah, semisal internet, televisi , mobile phone dsb.
G.    Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis TIK
1.      Kelebihan Pembelajaran Berbasis TIK
·         Komputer  dapat  mengakomodasi  siswa  yang  lamban  menerima  pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat efektif dengan cara lebih individual,  tidak  pernah  lupa,  tidak  pernah  bosan,    dan  sangat  sabar  dalam menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan.
·         Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan,  melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya  animasi grafik, warna dan musik yang dapat menambah realisme.
·         Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. Dengan kata lain, komputer dapat berinteraksi dengan siswa secara perorangan misalnya bertanya dan menilai jawaban.
·         Kemampuan  merekam  aktivitas  siswa  selama  menggunakan  suatu  program pembelajaran  memberi  kesempatan  lebih  baik  untuk  pembelajaran  secara perorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau.
·         Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pengajar dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara reguler atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.
·         Pengajar dan siswa dapat menggunakan bahan ajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet.
·         Siswa dapat belajar (me-review) bahan ajar setiap saat dan dimana saja apabila diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
·         Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet.
·         Baik pengajar maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak.
·         Berubahnya peran siswa dari yang pasif menjadi aktif.
·         Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari Sekolah konvensional dapat mengaksesnya.
2.      Kelemahan Pembelajaran Berbasis TIK
·         Kurangnya interaksi antara pengajar dan siswa atau bahkan antara siswa itu sendiri, bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar mengajar.
·         Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong aspek bisnis atau komersial.
·         Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan dari pada pendidikan.
·         Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini dituntut untuk menguasai teknik pembelajaran dengan menggunakan ICT (Information Communication Technology).
·         Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
·         Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, dan komputer).
·         Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan soal-soal
·         Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
Tidak banyak kendala yang dihadapi oleh guru dalam pemanfaatan TIK pada pembelajaran PAI. Hal tersebut dikarenakan fasilitas di sekolah yang cukup memadai dan menunjang pembelajaran serta penguasaan peserta didik terhadap teknologi cukup baik termasuk teknologi-teknologi terbaru. Namun demikian tetap ada beberapa kendala yang pernah dihadapi oleh guru PAI, diantaranya adalah:
a.       Tidak semua guru PAI menguasai TIK tertutama teknologi-teknologi terbaru sehingga pemanfaatannya dalam pembelajaran kurang maksimal.
b.      Pada awal-awal pembelajaran pernah terjadi kasus peserta didik yang melakukan plagiasi atau copy-paste tugas yang diberikan oleh guru.
c.       Kendala lain yang terkadang dihadapi guru saat pemanfaatan TIK adalah  peserta didik yang bosan saat guru menayangkan film atau video yang durasinya cukup lama.
d.      Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung semakin menurun (murah), pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal.
e.       Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer.
f.       Keragaman  model  komputer  (perangkat  keras)  sering  menyebabkan  program (software)  yang  tersedia  untuk  satu  model  tidak  cocok  (kompatibel)  dengan model lainnya.
g.      Program  yang  tersedia  saat  ini  belum  memperhitungkan  kreativitas  siswa,sehingga  hal  tersebut  tentu  tidak  akan  dapat  mengembangkan  kreativitas siswa.
h.      Komputer  hanya  efektif  bila  digunakan  oleh  satu  orang  atau  beberapa  orang dalam  kelompok  kecil.  Untuk  kelompok  yang  lebih  besar  diperlukan tambahan  peralatan  lain  yang  mampu  memproyeksikan  pesan-pesan  di monitor ke layar yang lebih lebar.
H.    Kegunaan Aplikasi Ms. Office dalam Meningkatkan Mutu Layanan Pembelajaran PAI
1.      Ms. Word
Perencanaan pembelajaran yang dirancang guru mulai dari progam tahunan sampai rencana persiapan pembelajaran dibuat dan disimpan secara digital dalam bentuk file-file dalam program aplikasi microsoft word. Manfaat yang diperoleh guru dari pemanfaatan aplikasi wicrosoft word dalam pembuatan perencanaan pembelajaran sangat banyak, diantaranya. Pertama, guru dapat memiliki back-up data yang lengkap dan setiap saat dokumen perencanaan pembelajaran dapat direvisi dan di-up-date sesuai kebutuhan. Kedua, guru dapat mem-print-out dokumen tersebut untuk kepentingan pembelajaran dan supervisi dan dapat dengan seketika melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap dokumen tersebut. Hal ini sangat membantu guru dalam efisiensi waktu, tenaga dan pikiran.
Seorang guru yang menguasai teknologi informasi adalah guru yang dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil belajar, analisis hasil belajar maupun kegiatan remedial dan enrichment telah memanfaatkan komputer secara optimal. Dalam dunia pendidikan Microsoft word juga mempunyai manfaat yaitu:
·         Membuat rancangan buku (booklet) dengan mudah tanpa perlu memikirkan halaman mana saja yang harus berada pada lembar yg sama
·         Membuat surat resmi yang rapi dan terstandar menggunakan fasilitas template yg telah tersedia
·         Memudahkan membuat brosur berlipat tanpa harus membagi bidang secara manual
·         Memudahkan membuat surat yg sama dengan alamat tujuan yang berbeda-beda dengan menggunakan fasilitas mail merge
·         Membuat laporan yang menarik menjadi lebih mudah.
2.      Ms. Excel
Ketika komputer belum merambah ke sekolah-sekolah, kegiatan penilaian dan analisis hasil belajar dilakukan secara manual dan paper oriented. Kegiatan penilaian dan analisis hasil belajar terasa begitu rumit dan menjemukan. Untuk menganalisis siswa satu kelas saja yang berjumlah 40 siswa, tidak dapat selesai dalam satu hari dengan menggunakan kalkulator.
Namun dengan memanfaatkan aplikasi microsoft excel guru dapat mengolah nilai siswa dan menganalisis tingkat kesukaran soal sekaligus dalam waktu singkat, sehingga diperoleh data berapa siswa yang perlu pengayaan dan berapa siswa yang perlu remedial serta soal mana saja yang termasuk kategori mudah, sedang maupun sukar dan soal mana saja yang ditolak, perlu direvisi maupun diterima untuk dikoleksi dan disimpan di bank soal.
3.      Ms. Power Point
Penggunaan program power point dalam proses pembelajaran PAI di kelas. Melalui proram tersebut, guru tinggal menulis poin-poin penting materi yang akan disampaikan. Agar lebih menarik, bisa juga guru menggunakan program macromedia flash. Tidak hanya tulisan yang dapat disampaikan ke peserta didik, tetapi juga dapat menampilkan suara atau video yang berkaitan dengan materi tersebut.
Microsoft Power point merupakan aplikasi yang disiapkan oleh Microsoft Corporation untuk melakukan presentasi di depan publik yang terbatas. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur-fitur dan menu yang lengkap sehingga sebuah presentasi dapat dibuat semenarik dan seatraktif mungkin. Dalam prakteknya di kelas, pemanfaatan aplikasi power point membutuhkan dukungan perangkat keras (hardware) yaitu satu unit komputer portable yaitu laptop dan in-focus yang berfungsi sebagai wide-screen Dengan tersedianya aplikasi ini di pasaran, guru dapat memanfaatkan aplikasi powerpoint untuk kepentingan presentasi di kelas.
Pemanfaatan aplikasi power point sebagai technology based education dan multimedia learning secara bertahap sejatinya mulai diterapkan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Powerpoint sebagai software presentasi ternyata sangat membantu guru dalam memancing minat dan motivasi siswa untuk belajar. Di samping itu, suasana kelas menjadi aktif dan siswa merasa senang dengan presentasi yang ditampilkan guru. Dengan power point guru menjadi leluasa untuk berimprovisasi merencanakan pembelajaran yang atraktif karena fasilitas yang ada pada aplikasi power point sangat lengkap untuk membuat presentasi yang tidak membosankan. Di samping itu, guru memiliki banyak pilihan menampilkan kegiatan pembelajaran sekreatif mungkin untuk kepentingan belajar siswa.


















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin berkembanganya peradaban manusia, berkembang pula isi dan bentuk termasuk perkembangan dan pemikiran ide-ide tentang pendidikan.  Kebutuhan akan pendidikan ini akan selalu menigkat dan disitulah peranan teknologi informasi yang mempermudah mendapatkan suatu pendidikan.
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran PAI merupakan sebuah hal yang harus diapresiasi dan didukung. Hal tersebut mengartikan bahwa pembelajaran PAI dapat berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran PAI dapat dirancang dan dikembangkan dengan mempertimbangkan materi yang akan dipelajari dan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah. Pemanfaatan tersebut akan sangat menunjang pembelajaran, menarik antusiasme peserta didik dalam belajar, dan menghilangkan kesan bahwa pelajaran PAI adalah pelajaran yang monoton. Namun demikian hal lain yang harus diperhatikan adalah kompetensi guru PAI dalam pemanfaatan TIK yang harus terus ditingkatkan dan dikembangkan. Peningkatan kompetensi tersebut nantinya dapat meminimalisir kendala-kendala yang dihadapi saat memanfaatkan TIK dalam pembelajaran di kelas











DAFTAR PUSTKA
Darmawan, Deni, Teknologi Informasi dan Komunikasi: Teori dan Aplikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012).
Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2012).
Siahaan, Sudirman, Pemanfaatan Teknolofi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dalam Pembelajaran, (Jakarta, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidika Kementerian Pendidikan Nasional, 2010).
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad, Tekhnologi Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru, 1989).  
Sutrisno, Pengantar Pembelajaran Inovatif: Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi, (Jakarta, Gaung Persada Press, 2011).


[1] Deni Darmawan, Teknologi Informasi dan Komunikasi: Teori dan Aplikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h. 59-60.
[2] Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2012), h. 208
[3] Sutrisno, Pengantar Pembelajaran Inovatiif : Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi  (Jakarta, Gaung Persada Press, 2011), h. 60.
[4] Sudirman Siahaan, Pemanfaatan Teknolofi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dalam Pembelajaran, (Jakarta, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidika Kementerian Pendidikan Nasional, 2010), h. 27

Tidak ada komentar:

Posting Komentar