IRFAN ANSHORI
Hanya Manusia Biasa.
Kamis, 28 Juni 2018
Makalah TIK "Penggunaan TIK dalam Pembelajaran PAI"
PENGGUNAAN TIK DALAM
PEMBELAJARAN PAI
MAKALAH
Disusun
untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah
TIK dalam Pembelajaran PAI
Dosen
Pengampu:
Dr.
Naf’an Tarihoran, M.Hum
Oleh
:
IRFAN
ANSHORI
172011045
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SULTAN
MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2018
M / 1439 H
KATA PENGANTAR
بسم الله الرØÙ…Ù† الرØÙŠÙ…
Dengan
segala kerendahan hati penulis mengucapkan rasa syukur ke hadirat Allah Illahi
Rabbi yang telah memberikan hidayah serta Taufik Nya. Solawat dan salam
senantiasa tercurah kepada pimpinan
ummat Rahmatan Lil alamiin Muhamad SAW beserta keluarga serta sahabatnya sampai
akhir zaman, karena penulis telah menyelesaikan makalah yang berjudul ”Teknologi Informasi dan Komunikasi”.
Makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah TIK dalam Pembelajaran PAI. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna baik dari segi penyusunan tulisan maupun bahasa yang digunakan, tetapi
ini merupakan hasil maksimal yang telah penulis curahkan dengan segala daya dan
pikiran.
Akhirnya
dengan segala kerendahan hati penulis menegaskan bahwa kekurangan dan kelemahan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat
memberikan manfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca. Demikian
karya tulis ilmiah ini penulis buat, mudah-mudahan dapat bermanfaat.
Wassalamualaikum
Wr Wb
Pontang, 01 Juli 2018
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Teknologi informasi beberapa tahun
belakangan ini berkembang dengan pesat, sehingga dengan perkembangan tersebut
telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi,
tidak lagi terbatas pada informasi media cetak dan media elektronik, tetapi
juga sumber-sumber informasi lainnya seperti informasi dari dunia maya. Salah
satu bidang yang mendapatkan dampak yang cukup berarti dalam perkembangan riset
dan teknologi adalah bidang pendidikan. Teknologi informasi bukan hanya
menjadikan informasi dapat kita akses setiap waktu, ia juga menjadikan kita
dapat diakses oleh informasi. Adanya pengalihan informasi dari media fisik ke
media digital saat ini memungkinkan informasi dapat diakses melalui sarana
komputer dan perangkat kelengkapannya.
Teknologi informasi dan komunikasi
berperan pada tiga fungsi: pertama, menciptakan kondisi belajar yang
menyenangkan dan mengasyikkan (efek emosi); kedua, membekali kecakapan siswa
untuk menggunakan teknologi tinggi; Ketiga, teknologi berfungsi sebagai learning
tools dengan program-program aplikasi dan utilitas, yang selain mempermudah
dan mempercepat pekerjaan, juga memperbanyak variasi dan teknik-teknik analisis
dan interpretasi.
Karakteristik teknologi informasi dan
komunikasi dalam pembelajaran adalah memanfaatkan jasa teknologi elektronika
yang menjadikan guru dan peserta didik, peserta didik dan sesama peserta didik
atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan mudah tanpa dibatasi oleh
hal-hal yang sifatnya seremonial. Memanfaatkan keunggulan teknologi informasi
dan komunikasi misalnya menggunakan komputer (digital media dan computer
networks) atau laptop, menggunakan bahan belajar yang bersifat
mandiri (self-learning materials) dan yang tersimpan di komputer/laptop
sehingga dapat diakses oleh guru dan peserta didik kapan saja dan dimana saja
bila yang bersangkutan memerlukannya, serta memanfaatkan jadwal pembelajaran,
kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan
administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer/laptop.
Dengan teknologi informasi dan
komunikasi segala macam bisa diakses, tetapi dalam pendidikan khususnya dalam
proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi, maka teknologi informasi dan
komunikasi ini harus dimanfaatkan dalam ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik. Pada dasarnya kompetensi adalah sebuah kemampuan yang mencakup
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Aspek kognitif mencakup aspek-aspek
yang terkait dengan pengetahuan dan kemampuan intelektual yang dimiliki
seseorang. Sedangkan aspek afektif merupakan kecenderungan yang dimiliki oleh
seseorang dalam memilih suatu tindakan untuk menghadapi sebuah situasi dan
kondisi tertentu. Aspek psikomotor terkait dengan keterampilan atau skill yang
dimiliki oleh seseorang dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan. Aspek ini
menggabungkan koordinasi mental dan gerakan otot yang bertujuan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
Itu TIK?
2. Bagaimana
Sejarah dan Perkembangan TIK Itu Sendiri?
3. Bagaimana
Peran TIK dalam Pembelajaran PAI
4. Bagaimana
Contoh Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran PAI
BAB II
PEMBAHASAN
A. TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin,
material dan proses yang memudahkan manusia untuk menyelesaikan masalahnya. Sedangkan
informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan
pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan
bagi penggunanya.
Teknologi Informasi dan Komunikasi meliputi dua aspek, yaitu
Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal
dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum
untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah,
menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. Teknologi
informasi menyatukan
komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Teknologi informasi meliputi
segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi dan pengelolaan informasi. Berikut ini adalah beberapa pendapat para
ahli tentang Pengertian Teknologi Informasi:
1. Teknologi
Informasi adalah studi atau peralatan
elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan
mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus
Oxford, 1995)
2. Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang
membantu anda bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag & Keen, 1996)
3. Teknologi Informasi adalah
segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan
informasi dalam bentuk elektronis (Lucas, 2000)
Teknologi
komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Teknologi Komunikasi adalah sebuah
alat atau perangkat yang menggabungkan aspek sosial yang memungkinkan setiap
individu dapat mendapatkan, mengirimkan, dan saling bertukar informasi dengan
individu-individu lainnya.Dengan begitu, setiap individu dapat mencari
informasi atau data yang dibutuhkan dengan teknologi komunikasi.
Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi dan
Komunikasi adalah suatu padanan
yang tidak terpisahkan yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
B.
Sejarah
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Sejarah perkemabangan teknologi
informasi dan komunikasi atau TIK juga tak lepas dari sejarah peradaban manusia
di Bumi ini. Pada zaman dulu penyampaian informasi juga dilakukan mulai dari
gambar-gambar yang terletak pada dinding gua, peletakan tonggak sejarah berupa
prasasti, sampai saat ini kita mengenal Internet sebagai sarana/alat
penyampaian informasi yang begitu cepat. Berikut ini adalah sejarah
perkembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) mulai dari zaman
pra-sejarah sampai ke zaman modern sekarang ini.
1. Masa Prasejarah
Pada zaman ini, teknologi informasi
dan komunikasi yang dilakukan oleh manusia berfungsi sebagai sistem untuk
pengenalan bentuk-bentuk yang manusia kenal. Untuk menggambarkan informasi yang
diperoleh, mereka menggambarkannya pada dinding-dinding gua tentang berburu dan
binatang buruannya. Pada masa ini, manusia mulai mengidentifikasi benda-benda
yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka, kemudian melukiskannya
pada dinding gua tempat tinggalnya. Awal komunikasi mereka pada zaman ini hanya
berkisar pada bentuk suara dengusan dan menggunakan isyarat tangan.
Pada zaman prasejarah mulai
diciptakan dan digunakan alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti
gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, dan isyarat asap sebagai
alat pemberi peringatan terhadap bahaya.
a. 3000 SM
Untuk
yang pertama kali, tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria dengan menggunakan
simbol-simbol yang dibentuk dari piktografi sebagai huruf. Simbol atau
huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi (penyebutan) yang berbeda sehingga
mampu menjadi kata, kalimat, dan bahasa.
b. 2900 SM
Pada
2900 SM, bangsa Mesir Kuno menggunakan huruf hieroglif. Hieroglif merupakan
bahasa simbol, dimana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yang berbeda. Jika
simbol-simbol tersebut digabungkan menjadi satu rangkaian, maka akan
menghasilkan sebuah arti yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa hieroglif ini
lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.
c. 500 SM
Manusia
sudah mengenal cara membuat serat dari pohon papyrus yang tumbuh di sekitar sungai
Nil. Serat papyrus dapat digunakan sebagai kertas. Kertas yang terbuat dari
serat pohon papyrus menjadi media untuk menulis atau media untuk menyampaikan
informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah
liat yang sebelumnya juga digunakan sebagai media informasi.
d. 105 M
Pada
masa ini, bangsa Cina berhasil menemukan kertas. Kertas yang ditemukan oleh
bangsa Cina pada masa ini adalah kertas yang kita kenal sekarang. Kertas ini
dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan
dan dikeringkan. Penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang
dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta
atau yang kita kenal sekarang dengan sistem cap.
2. Masa Modern (1400 M s.d. Sekarang)
a. Tahun 1455
Pada 1455, untuk pertama kalinya
Johann Gutenberg mengembangkan mesin cetak dengan menggunakan plat huruf yang
terbuat dari besi dan dapat diganti-ganti dalam bingkai yang terbuat dari kayu.
b. Tahun 1830
Augusta Lady Byron menulis program
komputer yang pertama di dunia. Ia bekerja sama dengan Charles Babbage
menggunakan mesin analytical yang didesain sehingga mampu memasukkan data,
mengolah data, dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini
dikenal sebagai bentuk komputer digital yang pertama, walaupun cara kerjanya
lebih bersifat mekanis daripada bersifat digital.
c. Tahun 1837
Telegraf dan Penemunya (Samuel
Morse) Samuel Morse mengembangkan telegraf dan bahasa kode morse bersama Sir
William Cook dan Sir Charles Wheatstone. Morse menggunakan kode-kode sederhana
untuk mewakili pesan-pesan yang ingin dikirimkan dengan menggunakan pulsa
listrik melalui kabel tunggal. Namun sinyal-sinyal yang dapat dikirim dengan
baik hanya berada dalam jarak 32 km. Untuk jarak yang lebih jauh, sinyal-sinyal
yang diterima menjadi terlalu lemah untuk direkam. Kemudian, Morse membangun
peralatan relai yang ditempatkan di setiap 32 km dari stasiun sinyal. Relai
tersebut berfungsi untuk mengulangi sinyal yang diterima dan mengirimnya
kembali ke 32 km berikutnya. Relai terdiri dari sakelar yang dioperasikan
secara elektromagnetik. Sistem telegraf kemudian segera digunakan untuk bisnis
yang membutuhkan pengiriman pesan secara cepat untuk jarak yang jauh, seperti
surat kabar dan pesan untuk perjalanan kereta api.
d. Tahun 1877
Pada 1877, Alexander Graham Bell
menciptakan dan mengembangkan telepon yang dipergunakan pertama kali secara
umum. Pada 1879, sistem pemanggilan telepon mulai menggunakan nomor yang
menggantikan sistem pemanggilan nama. Hal ini untuk mencegah operator yang
tidak mengenal semua pelanggan. Sistem penomoran telepon menggunakan huruf dan
angka, dimana nomor telepon menggunakan sistem dua huruf dan lima digit angka.
e. Tahun 1889
Pada 1889, Herman Hollerith
menerapkan prinsip kartu perforasi untuk melakukan penghitungan. Tugas
pertamanya adalah menemukan cara yang lebih cepat untuk melakukan perhitungan
bagi Biro Sensus Amerika Serikat. Sensus yang dilakukan pada 1880 membutuhkan
waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan. Dengan berkembangnya populasi,
Biro Sensus tersebut memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk
menyelesaikan perhitungan sensus.
Hollerith menggunakan kartu
perforasi untuk memasukkan data sensus yang kemudian diolah oleh alat tersebut
secara mekanik. Sebuah kartu dapat menyimpan hingga 80 variabel. Dengan
menggunakan alat tersebut, hasil sensus dapat diselesaikan dalam waktu enam
minggu. Selain memiliki keuntungan dalam bidang kecepatan, kartu tersebut
berfungsi sebagai media penyimpan data. Tingkat kesalahan perhitungan juga
dapat ditekan secara drastis.
f. Tahun 1931
Pada 1931, Vannevar Bush membuat
sebuah kalkulator untuk menyelesaikan persamaan differensial. Mesin tersebut
dapat menyelesaikan persamaan differensial kompleks yang selama ini dianggap
rumit oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Mesin tersebut sangat besar dan
berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan
perhitungan.
g. Tahun 1939
Pada 1939, Dr. John V. Atanasoff
dan dibantu oleh Clifford Berry berhasil menciptakan komputer elektronik
digital pertama. Sejak saat ini, komputer terus mengalami perkembangan sehingga
menjadi semakin canggih. Mengenai sejarah perkembangan komputer ini akan
dijelaskan pada bagian berikutnya.
h. Tahun 1973-1990
Pada masa ini, istilah internet
diperkenalkan dalam sebuah paper tentang TCP/IP. Secara harfiah, internet
(interconnected networking) diartikan sebagai rangkaian komputer yang terhubung
di dalam beberapa rangkaian. Rangkaian pusat yang membentuk internet diawali
pada 1969 sebagai ARPANET yang dibangun oleh ARPA (United States Department of
Defense Advanced Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan awal yang
disumbang oleh ARPANET di antaranya adalah kaedah rangkaian tanpa pusat
(decentralised network), teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet
switching).
Pada 1981, National Science
Foundation mengembangkan backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps
untuk setiap institusi dalam pemerintahan.
Pada 1 Januari 1983, ARPANET
menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCP/IP. Ini merupakan awal
dari Internet yang kita kenal sekarang. Kemudian pada 1986, IETF mengembangkan
sebuah server yang berfungsi sebagai alat koordinasi di antara DARPA, ARPANET,
DDN, dan Internet Gateway. Pada 1990-an, internet telah berkembang dan
menyambungkan banyak pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada.
i.
Tahun
1991-Sekarang
Sistem bisnis dalam bidang IT
pertama kali terjadi ketika CERN memungut bayaran dari para anggotanya untuk
menanggulangi biaya operasionalnya. Pada 1992, mulai terbentuk komunitas internet
dan diperkenalkannya istilah World Wide Web (www) oleh CERN. Pada 1993, NSF
membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan internet menyangkut
direktori dan penyimpanan data serta database (oleh AT&T), jasa registrasi
(oleh Network Solution Inc), dan jasa informasi (oleh General Atomics/CERFnet).
Pada 1994, pertumbuhan internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah
ke dalam berbagai segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari manusia. Pada 1995, perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi
provider dengan membeli jaringan di backbone. Langkah ini memulai pengembangan
teknologi informasi, khususnya internet dan penelitian-penelitian untuk
mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.
C.
TIK
Dalam Pembelajaran PAI
Pada pelaksanaan
pembelajaran PAI di sekolah-sekolah sudah banyak memanfaatkan TIK dengan
fasilitas yang disediakan oleh sekolah maupun menggunakan gadget pribadi
peserta didik. Guru mendukung pembelajaran dengan memanfaatkan TIK karena
sangat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran, terlebih pada
materi-materi tertentu yang tidak cukup hanya dijelaskan dengan kata-kata atau
penjelasan verbal guru di kelas. Hal tersebut mengartikan bahwa TIK bisa
menjembatani guru dan peserta didik untuk memperluas pengetahuan, menjadikan
pembelajaran PAI dinamis dan fleksibel, mengatasi keterbatasan ajar dan
seterusnya.[1]
Dengan pemanfaatan TIK
dapat meningkatkan antusiasme belajar peserta didik dan mengasah
kreativitasnya. Peserta didik cenderung mudah memahami dan mempelajari materi
yang diberikan guru, sehingga ketika pembelajaran tidak memanfaatkan TIK maka
jam belajar akan banyak yang tersisa. Di dalam kelas, pendidik bisa mengajar
dengan memanfaatkan media pembelajaran untuk menunjang tercapainya tujuan
tertentu dan pemanfaatannya disesuaikan dengan proses belajar mengajar dalam
situasi kelas.[2]
Karena itulah pemanfaatan TIK pada pembelajaran PAI bentuknya bisa sangat
beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan saat itu dan kecocokan materi dengan
media yang dipilih.
Pada hakikatnya
penggunaan teknologi pendidikan seperti komputer dalam proses belajar mengajar
oleh guru di dalam kelas mempunyai banyak keuntungan apabila dibandingkan
dengan metode konvensional yang banyak menyita waktu guru, dan membuat peserta
didik merasa bosan sehingga proses belajar mengajar yang dijalankan tidak
menarik akan tetapi monoton karena selalu menggunakan metode yang sama setiap
hari. Berikut ini terlihat dengan jelas keuntungan dari penggunaan alat
teknologi dalam pendidikan. Keuntungan tidak hanya dirasakan oleh satu pihak
saja dalam hal ini guru akan tetapi juga dapat dirasakan oleh semua elemen yang
terkait seperti peserta didik dan juga pihak sekolah.
Dalam pendidikan agama
Islam pula, seperti yang diungkapkan oleh Prof. Tajul Ariffin Noordin bahwa
penggunaan teknologi canggih seperti komputer sangat penting dan dapat
mempengaruhi perkembangan pendidikan agam Islam dalam lima tahap, yaitu:
1. Penggunaan
komputer dalam PBM dapat berperanan sebagai alat bantu untuk memungkinkan pendidikan
agama Islam meluaskan skop paradigma ilmunya. Ini bermaksud untuk mengubah
tumpuan daripada skop pendidikan agama Islam kepada skop yang lebih luas yaitu
pendidikan Islam. Penggunaan teknologi canggih seperti komputer dapat meluaskan
lagi konsep dan skop pendidikan agama Islam baik di negara-negara Islam atau
negara-negara bukan Islam. Dalam kata lain tidaklah pendidikan agama Islam
hanya kekal dalam lingkungan sendiri
tanpa perkembangan yang lebih baik bagi menuju kemajuan dunia.
2. Penggunaan
teknologi canggih dapat digunakan untuk mewujudkan kesatuan antara pendidikan
agama Islam dengan pendidikan modern dan juga dengan bidang-bidang lain seperti
sains, sosial, ekonomi dan bidang-bidang profesional yang lain. Kesepaduan ini
akan memberikan sebuah pemahaman kepada kita bahwa pendidikan agama Islam dapat
dipraktekan secara nyata dalam semua aspek kehidupan dan kemajuan. Strategi ini
dapat mengukuhkan lagi bahawa Islam adalah satu cara hidup yang sempurna.
3. Bagaimana
kita dapat menggunakan dan mengeksploitasi secara positif segala bentuk
teknologi yang ada untuk menjadikan pendidikan agama Islam sebagai dasar
pengajian ilmu pendidikan atau dasar ilmu-ilmu. Dengan menggunakan teknologi
tinggi seperti penggunaan komputer ini kita dapat menunjukkan dengan jelas dan
cepat bahwa semua ilmu buatan manusia, pasti mempunyai akar dalam pendidikan
agama Islam. Faktor ini amat jelas untuk menjadikan Islam sebagai dasar
ilmu-ilmu. Dalam kata lain kita dapat menggunakan teknologi untuk proses
islamisasi ilmu.
4. Kita
perlu menguasai teknologi canggih. Khususnya teknologi informasi seperti
penggunaan komputer, internet dan sebagainya untuk mewujudkan suatu rangkaian
pendidikan agama Islam sedunia. Kemudahan teknologi dapat digunakan untuk
merangka dan membina satu paradigma dan kurikulum pendidikan agama Islam yang
sama untuk negara-negara Islam. Dalam hal ini pertukaran informasi dan
program-program pendidikan agama Islam sedunia dapat dilakukan secara terpadu
dan segera, input-input yang disetujui bersama akan meluaskan gambaran tentang
skop, konsep, kurikulum dan pedagogi supaya benar-benar memenuhi kehendak
pendidikan agama Islam. Dengan strategi ini kita dapat menangani ideologi Barat
khususnya yang bertentangan dengan falsafah pendidikan Islam.
5. Bagaimana
kita dapat memanfaatkan teknologi untuk membina konsep ketauhidan ilmu-ilmu.
Ini bermaksud dengan teknologi kita dapat menerangkan bahwa ilmu itu sebenarnya
bersifat kesatuan. Tahap kelima ini melengkapkan usaha kita untuk membina
peradaban Islam yang maju.
D.
Contoh
TIK Dalam PAI
Ada beberapa contoh
pemanfaatan teknologi media pembelajaran diantaranya yaitu:
1.
Pemanfaatan
Media Dalam Situasi Kelas (Classroom Setting)
Dalam tatanan (setting)
ini media pembelajaran dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu
dan pemanfaatanya dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas.
Dalam merencanakan pemanfaatan media itu guru harus melihat tujuan yang akan
dicapai, materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan itu, serta
strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan itu. Media
pembelajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan ketiga hal itu, ialah materi,
dan strategi pembelajaranya.
2.
Pemanfaatan
Media Di Luar Situasi Kelas.
Pemanfaatan media
pembelajaran diluar situasi kelas dapat dibedakan dalam dua kelompok utama:
a.
Pemanfaatan
Secara Bebas
Yang dimaksud dengan pemanfaatan secara
bebas ialah bahwa media itu digunakan tanpa dikontrol atau diawasi. Pembuat
program media mendistribusikan program media itu dimasyarakat pemakai media
baik dengan cara diperjual belikan maupun didistribusikan secara bebas, dengan
harapan media itu dapat digunakan orang dan cukup efektif untuk mencapai tujuan
tertentu.
Sebagai contoh jenis pemanfaatan media
seperti ini ialah pemanfaatan siaran radio pendidikan. Pada saat ini banyak
siaran radio atau televisi yang bersifat pendidikan. Program-program itu
disiarkan dengan maksud untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan tertentu.
Pemanfaatan program itu kebanyakan tidak dikontrol oleh penyelenggara siaran.
Program tersebut disiarkan dengan harapan didengarkan dan dimanfaatkan oleh
orang. Dalam hal ini penyelenggara siaran juga tidak mengatur bagaimana program
itu didengar dan dimanfaatkan.
b.
Pemanfaatan
secara terkontrol
Yang dimaksud pemanfaatan media secara
terkontrol ialah bahwa media itu digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang
diatur secara sistematik untuk mencapai tujuan tertentu. Anggota kelompok
diharapkan dapat berinteraksi baik dalam diskusi maupun dalam bekerja sama
untuk memecahkan masalah, memperdalam pemahaman, atau menyelesaikan tugas-tugas
tertentu.
Hasil belajar mereka dievaluasi secara
teratur. Untuk keperluan evaluasi ini pembuat program media perlu menyediakan
alat evaluasi tersebut.
E. Pengembangan
Teknologi dan Media Pembelajaran Berdasarkan Analisis Kebutuhan di Lembaga
Pendidikan Sekolah/Madrasah
1. Pengelolaan Lembaga
Dalam era kemajuan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini, sekolah dituntut untuk dapat
memberikan pelayanan yang cepat, mudah, dan terbaik baik siswa, guru, orang tua
maupun pemangku kepentingan pendidikan lainnya.
Orang sering menganggap
enteng persoalan administrasi tersebut, padahal kalau administrasi tidak
didukung oleh pemanfaatan TIK dan tidak dikelola oleh orang-orang yang terampil
maka administrasi tersebut akan tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Orang yang memegang administrasi hendaknya adalah orang yang sudah terlatih
dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Administrasi tidak
hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/keteraturan kita dalam
pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi
setiap hari secara sistematis.
Keberhasilan pendidikan
di sekolah harus ditunjang oleh pelayanan administrasi sekolah yang teratur,
terarah dan terencana. Di mana dalam pelaksanaannya harus mengikuti arah jaman
yang semakin bersaing dan semakin modern. Untuk itu, perlu adanya pembagian
tugas ketatausahaan yang jelas dan terprogram di setiap sekolah, serta adanya
dukungan TIK yang memadai. Administrasi sekolah dilaksanakan dengan tujuan
1) Meningkatkan
pelayanan administrasi sekolah
2) Pelayanan
administrasi sekolah yang efisien dan efektif
3) Administrasi
sekolah yang teratur, terarah dan terencana. antara lain meliputi:
·
Administrasi persuratan dan
pengarsipan
·
Administrasi kepegawaian
·
Administrasi keuangan
·
Administrasi perlengkapan
/inventaris
·
Administrasi kesiswaan
·
Administrasi perpustakaan
·
Administrasi kurikulum
·
Administrasi pengelolaan
laboratorium
·
Administrasi program
pembelajaran.
Dari jenis-jenis administrasi tersebut, berapa jenis
administrasi di sekolah Anda yang telah diproses dan didistribusikan dengan
berbasis TIK? Untuk kebutuhan administrasi sekolah, Anda tidak perlu harus
selalu mengembangkan sendiri aplikasi yang dibutuhkan. Saat ini banyak aplikasi
administrasi sekolah yang dapat dimanfaatkan baik yang dikembangkan oleh
Kementerian Pendidikan Nasional maupun oleh pihak swasta.
2.
Penetapan
Kebijakan
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK), sekolah-sekolah di Indonesia mengalami perkembangan dalam
manajemen sistem informasi. Para pengembang mulai membangun Sistem Informasi
Sekolah (Sisko) untuk memudahkan pengelolaan dan manajemen sekolah agar lebih
efektif dan efisien.
Sisko mampu memberikan kemudahan dalam mengelola
kegiatan dan meningkatkan kredibilitas dan akuntabilitas sekolah di mata siswa,
orangtua dan masyarakat untuk mendukung proses pendidikan yang sudah menjadi
keharusan bagi institusi pendidikan di Indonesia. Penggunaan TIK dibutuhkan
untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas manajemen pendidikan.
Keberhasilan dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas akan menentukan
kelangsungan hidup lembaga itu sendiri. Dengan kata lain, menunda penerapan TIK
di institusi pendidikan berarti menunda pendidikan dalam menghadapi persaingan
global.
Pemanfaatan TIK dirancang untuk perbaikan kinerja
lembaga-lembaga pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas SDM di Indonesia.
Guru dan administrator sekolah tidak lagi sibuk dengan tugas-tugas operasional,
dan benar-benar dapat digantikan oleh komputer. Oleh karena itu, teknologi
dapat memberikan keuntungan dalam efisiensi waktu dan tenaga.
Pemanfaatan TIK akan memberikan kesempatan bagi para
guru dan administrator sekolah untuk meningkatkan kualitas komunikasi dan bimbingan
kepada siswa. Dengan demikian, siswa akan merasa lebih leluasa untuk
mengembangkan kepribadian dan pengetahuan.
Program Sisko telah menyediakan fasilitas untuk
penanganan penilaian siswa. Guru cukup memasukkan nilai rapor sesuai mata
pelajaran yang ditangani dan berikutnya, rapor siap untuk dicetak. Sistem
penilaian ini telah disesuaikan untuk CBC (Competency-Based Curriculum),
sehingga setiap guru dapat menyertakan deskripsi narasi dari subyek. Untuk
menampilkan penilaian data dapat disesuaikan kembali dengan kebijaksanaan
masing-masing lembaga. Apakah untuk menampilkan data nilai dan menampilkan
nilai akhir siswa setiap kali ada tes tertentu atau tugas.
Selain modul penjadwalan dan modul penilaian siswa,
Sisko juga menyediakan fasilitas untuk menangani administrasi pembayaran
sekolah dalam hal pembayaran iuran siswa. Bagian tata usaha bisa memeriksa,
siswa mana yang memiliki tunggakan uang sekolah dan biaya pembayaran untuk
rincian sejelas-jelasnya. Setiap pembayaran siswa dapat dicetak ke buku rekening
bank yang memudahkan kerja administrasi keuangan. Administrasi keuangan dapat
segera membuat pengaturan pembayaran data setiap siswa sesuai dengan kebutuhan
mereka dan dapat disesuaikan kembali sewaktu-waktu jika ada kenaikan iuran
pembayaran. Jika siswa akan melakukan pembayaran, petugas langsung dapat
memasukkan data. Begitupun dengan data pembayaran donasi sukarela dan tabungan
rekreasi siswa.
Dengan fasilitas yang ada dalam program Sisko,
aplikasi ini sangat menguntungkan lembaga-lembaga pendidikan dalam upaya mereka
untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kinerja lembaga-lembaga
pendidikan.
3. Proses Pembelajaran
Pertama, dengan
hadirnya TIK terjadi pergeseran paradigma pembelajaran yang semula terpusat
pada guru menjadi belajar yang terpusat pada peserta belajar. Dalam hal ini,
guru dapat dimaknai sebagai fasilitator dan katalisator dalam pembelajaran dan
bukannya TIK, komputer misalnya dapat menggantikan peran guru.
Kedua, model
pembelajaran terintegrasi dengan TIK merupakan model belajar aktif dan
kolaboratif. Hal ini diakibatkan pola interaksi yang digunakan berubah. Yang
semula guru mengajarkan bahkan sebagai narasumber tunggal berubah ke pola
kolaborasi yang menuju siswa belajar dengan aktif.
Ketiga, menurut
Warschaner, TIK dapat meningkatkan motivasi, ketrampilan, struktur berpikir,
berkomunikasi secara elektronik serta lebih aktif dalam pembelajaran. Perubahan
proses pembelajaran yang terjadi secara teoritis sesungguhnya adalah memberi
peluang kepada peserta belajar untuk bertindak aktif, konstruktif, dialogis,
konstruktif, kontekstual dan reflektif.[3]
Damapak positif
integrasi TIK dalam pembelajaran sangat terkait dengan peningkatan
profesionalitas guru dalam penguasaan teknologi dan penggunaan komputer untuk
meningkatkan berpikir tingkat tinggi.
Kehadiran TIK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dimana peserta
belajar berpikir ktitis, peningkatan skill, kerjasama, membangun interaksi
lintas kelompok.
Potensi TIK yang
apabila dimanfaatkan secara terintegrasi dan optimal di bidang pendidikan/pembelajaran,
maka dampaknya antara lain dapat memperluas akses terhadap layanan
pendidikan[10], meningkatkan efisiensi pengelolaan kegiatan pembelajaran,
meningkatkan kualitas pendidikan, mendorong peserta didik untuk belajar lebih
mandiri, memudahkan guru menyajikan berbagai jenis materi pelajaran yang sulit,
dan membantu mempermudah peserta didik mempelajari materi pelajaran.[4]
F. Analisis
Tentang Peran Teknologi Informasi Pada Lembaga Pendidikan Sekolah/Madrasah
1.
Apa, Mengapa dan
Bagaimana Peran Teknologi Informasi Pada Lembaga Pendidikan
Adapun peran Teknologi Informasi pada Lembaga
Pendidikan salah satunya yaitu Mengolah data, system jaringan menghubungkan
satu komputer dengan komputer, dan teknologi telekomunikasi digunakan supaya
data disebar dan diakses secara global. Teknologi Informasi berperan sebagai
alat produksi dan penyaji materi pembelajaran, juga berperan unutk
mendistribusikan materi pembelajaran. TI dunia pendidikan tersedian saluran
atau sarana untuk menyiarkan program pendidikan. Teknologi informasi pendidikan
sudah merupakan suatu kelaziman. Membantu menyediakan komputer dan jaringan
yang menghubungkan rumah murid dengan ruang. Semuanya dihubungkan ke Internet,
dan para guru dilatih menggunakan komputer pribadi.
Mengapa TIK dijadikan sebagai pengelolaan data serta
system computer yang menghubungkan satu computer dengan computer lainnya,
karena dengan tersedianya TIK pada suatu lembaga maka akan memudahkan brainware
yang ada di lembaga tersebut. Berbeda dengan suatu lembaga yang tidak memanfaatkan
adanya TIK itu sendiri.
Saat ini perkembangan software dan hardware telah
mencapai titik kemajuan teknologi yang pesat, penggunaan yang userfriendly,
serta harga yang relatif terjangkau. Hal tersebut berdampak pada pembuatan
materi ajar menjadi lebih mudah, murah dan variatif. Contoh paling sederhana
adalah penggunaan Microsoft Power Point atau Impress sebagai pembuatan materi
ajar. Software ini mampu menggabungkan suara, teks, gambar dan bahkan film
dengan mudah. Peran TIK sebagai distribusi pembelajaran saat ini telah mencapai
tahapan yang mudah digunakan dan murah, semisal internet, televisi , mobile
phone dsb.
G. Kelebihan
dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis TIK
1.
Kelebihan
Pembelajaran Berbasis TIK
·
Komputer dapat
mengakomodasi siswa yang
lamban menerima pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim
yang lebih bersifat efektif dengan cara lebih individual, tidak
pernah lupa, tidak
pernah bosan, dan
sangat sabar dalam menjalankan instruksi seperti yang
diinginkan program yang digunakan.
·
Komputer dapat merangsang siswa
untuk mengerjakan latihan, melakukan
kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna dan musik yang dapat
menambah realisme.
·
Kendali berada di tangan siswa
sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat
penguasaannya. Dengan kata lain, komputer dapat berinteraksi dengan siswa
secara perorangan misalnya bertanya dan menilai jawaban.
·
Kemampuan merekam
aktivitas siswa selama
menggunakan suatu program pembelajaran memberi
kesempatan lebih baik
untuk pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap
siswa selalu dapat dipantau.
·
Tersedianya fasilitas
e-moderating dimana pengajar dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui
fasilitas internet secara reguler atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu
dilakukan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.
·
Pengajar dan siswa dapat
menggunakan bahan ajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet.
·
Siswa dapat belajar (me-review)
bahan ajar setiap saat dan dimana saja apabila diperlukan mengingat bahan ajar
tersimpan di komputer.
·
Bila siswa memerlukan tambahan
informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan
akses di internet.
·
Baik pengajar maupun siswa dapat
melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta
yang banyak.
·
Berubahnya peran siswa dari yang
pasif menjadi aktif.
·
Relatif lebih efisien. Misalnya
bagi mereka yang tinggal jauh dari Sekolah konvensional dapat mengaksesnya.
2. Kelemahan Pembelajaran Berbasis TIK
·
Kurangnya interaksi antara
pengajar dan siswa atau bahkan antara siswa itu sendiri, bisa memperlambat
terbentuknya values dalam proses belajar mengajar.
·
Kecenderungan mengabaikan aspek
akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong aspek bisnis atau
komersial.
·
Proses belajar dan mengajarnya
cenderung ke arah pelatihan dari pada pendidikan.
·
Berubahnya peran guru dari yang
semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini dituntut untuk
menguasai teknik pembelajaran dengan menggunakan ICT (Information Communication
Technology).
·
Siswa yang tidak mempunyai
motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
·
Tidak semua tempat tersedia
fasilitas internet (berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, dan
komputer).
·
Kurangnya mereka yang mengetahui
dan memiliki keterampilan soal-soal
·
Kurangnya penguasaan bahasa
komputer.
Tidak
banyak kendala yang dihadapi oleh guru dalam pemanfaatan TIK pada pembelajaran
PAI. Hal tersebut dikarenakan fasilitas di sekolah yang cukup memadai dan menunjang
pembelajaran serta penguasaan peserta didik terhadap teknologi cukup baik
termasuk teknologi-teknologi terbaru. Namun demikian tetap ada beberapa kendala
yang pernah dihadapi oleh guru PAI, diantaranya adalah:
a.
Tidak semua guru PAI menguasai
TIK tertutama teknologi-teknologi terbaru sehingga pemanfaatannya dalam
pembelajaran kurang maksimal.
b.
Pada awal-awal pembelajaran
pernah terjadi kasus peserta didik yang melakukan plagiasi atau copy-paste
tugas yang diberikan oleh guru.
c.
Kendala lain yang terkadang
dihadapi guru saat pemanfaatan TIK adalah
peserta didik yang bosan saat guru menayangkan film atau video yang
durasinya cukup lama.
d.
Meskipun harga perangkat keras
komputer cenderung semakin menurun (murah), pengembangan perangkat lunaknya
masih relatif mahal.
e.
Untuk menggunakan komputer
diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer.
f.
Keragaman model
komputer (perangkat keras)
sering menyebabkan program (software) yang
tersedia untuk satu
model tidak cocok
(kompatibel) dengan model
lainnya.
g.
Program yang
tersedia saat ini
belum memperhitungkan kreativitas
siswa,sehingga hal tersebut
tentu tidak akan
dapat mengembangkan kreativitas siswa.
h.
Komputer hanya
efektif bila digunakan
oleh satu orang
atau beberapa orang dalam
kelompok kecil. Untuk
kelompok yang lebih
besar diperlukan tambahan peralatan
lain yang mampu
memproyeksikan pesan-pesan di monitor ke layar yang lebih lebar.
H. Kegunaan
Aplikasi Ms. Office dalam Meningkatkan Mutu Layanan Pembelajaran PAI
1. Ms. Word
Perencanaan
pembelajaran yang dirancang guru mulai dari progam tahunan sampai rencana
persiapan pembelajaran dibuat dan disimpan secara digital dalam bentuk
file-file dalam program aplikasi microsoft word. Manfaat yang diperoleh guru
dari pemanfaatan aplikasi wicrosoft word dalam pembuatan perencanaan
pembelajaran sangat banyak, diantaranya. Pertama, guru dapat memiliki back-up
data yang lengkap dan setiap saat dokumen perencanaan pembelajaran dapat
direvisi dan di-up-date sesuai kebutuhan. Kedua, guru dapat mem-print-out
dokumen tersebut untuk kepentingan pembelajaran dan supervisi dan dapat dengan
seketika melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap dokumen tersebut. Hal
ini sangat membantu guru dalam efisiensi waktu, tenaga dan pikiran.
Seorang guru yang
menguasai teknologi informasi adalah guru yang dalam melaksanakan tugasnya
sebagai guru mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
penilaian hasil belajar, analisis hasil belajar maupun kegiatan remedial dan enrichment
telah memanfaatkan komputer secara optimal. Dalam dunia pendidikan Microsoft
word juga mempunyai manfaat yaitu:
·
Membuat rancangan buku (booklet)
dengan mudah tanpa perlu memikirkan halaman mana saja yang harus berada pada
lembar yg sama
·
Membuat surat resmi yang rapi dan
terstandar menggunakan fasilitas template yg telah tersedia
·
Memudahkan membuat brosur
berlipat tanpa harus membagi bidang secara manual
·
Memudahkan membuat surat yg sama
dengan alamat tujuan yang berbeda-beda dengan menggunakan fasilitas mail merge
·
Membuat laporan yang menarik
menjadi lebih mudah.
2. Ms. Excel
Ketika komputer belum
merambah ke sekolah-sekolah, kegiatan penilaian dan analisis hasil belajar
dilakukan secara manual dan paper oriented. Kegiatan penilaian dan
analisis hasil belajar terasa begitu rumit dan menjemukan. Untuk menganalisis
siswa satu kelas saja yang berjumlah 40 siswa, tidak dapat selesai dalam satu
hari dengan menggunakan kalkulator.
Namun dengan
memanfaatkan aplikasi microsoft excel guru dapat mengolah nilai siswa dan
menganalisis tingkat kesukaran soal sekaligus dalam waktu singkat, sehingga
diperoleh data berapa siswa yang perlu pengayaan dan berapa siswa yang perlu
remedial serta soal mana saja yang termasuk kategori mudah, sedang maupun sukar
dan soal mana saja yang ditolak, perlu direvisi maupun diterima untuk dikoleksi
dan disimpan di bank soal.
3. Ms. Power Point
Penggunaan program
power point dalam proses pembelajaran PAI di kelas. Melalui proram tersebut,
guru tinggal menulis poin-poin penting materi yang akan disampaikan. Agar lebih
menarik, bisa juga guru menggunakan program macromedia flash. Tidak hanya
tulisan yang dapat disampaikan ke peserta didik, tetapi juga dapat menampilkan
suara atau video yang berkaitan dengan materi tersebut.
Microsoft Power point
merupakan aplikasi yang disiapkan oleh Microsoft Corporation untuk melakukan
presentasi di depan publik yang terbatas. Aplikasi ini dilengkapi dengan
fitur-fitur dan menu yang lengkap sehingga sebuah presentasi dapat dibuat
semenarik dan seatraktif mungkin. Dalam prakteknya di kelas, pemanfaatan
aplikasi power point membutuhkan dukungan perangkat keras (hardware)
yaitu satu unit komputer portable yaitu laptop dan in-focus yang berfungsi
sebagai wide-screen Dengan tersedianya aplikasi ini di pasaran, guru dapat
memanfaatkan aplikasi powerpoint untuk kepentingan presentasi di kelas.
Pemanfaatan aplikasi
power point sebagai technology based education dan multimedia learning secara
bertahap sejatinya mulai diterapkan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran di
kelas. Powerpoint sebagai software presentasi ternyata sangat membantu guru
dalam memancing minat dan motivasi siswa untuk belajar. Di samping itu, suasana
kelas menjadi aktif dan siswa merasa senang dengan presentasi yang ditampilkan
guru. Dengan power point guru menjadi leluasa untuk berimprovisasi merencanakan
pembelajaran yang atraktif karena fasilitas yang ada pada aplikasi power point
sangat lengkap untuk membuat presentasi yang tidak membosankan. Di samping itu,
guru memiliki banyak pilihan menampilkan kegiatan pembelajaran sekreatif
mungkin untuk kepentingan belajar siswa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin berkembanganya peradaban manusia,
berkembang pula isi dan bentuk termasuk perkembangan dan pemikiran ide-ide
tentang pendidikan. Kebutuhan akan
pendidikan ini akan selalu menigkat dan disitulah peranan teknologi informasi
yang mempermudah mendapatkan suatu pendidikan.
Pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran, khususnya pembelajaran PAI merupakan sebuah hal yang harus
diapresiasi dan didukung. Hal tersebut mengartikan bahwa pembelajaran PAI dapat
berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
PAI dapat dirancang dan dikembangkan dengan mempertimbangkan materi yang akan
dipelajari dan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah. Pemanfaatan tersebut akan
sangat menunjang pembelajaran, menarik antusiasme peserta didik dalam belajar,
dan menghilangkan kesan bahwa pelajaran PAI adalah pelajaran yang monoton. Namun
demikian hal lain yang harus diperhatikan adalah kompetensi guru PAI dalam
pemanfaatan TIK yang harus terus ditingkatkan dan dikembangkan. Peningkatan
kompetensi tersebut nantinya dapat meminimalisir kendala-kendala yang dihadapi
saat memanfaatkan TIK dalam pembelajaran di kelas
DAFTAR
PUSTKA
Darmawan,
Deni, Teknologi Informasi dan Komunikasi: Teori dan Aplikasi,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012).
Munadi,
Yudhi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta:
Gaung Persada Press, 2012).
Siahaan,
Sudirman, Pemanfaatan Teknolofi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dalam
Pembelajaran, (Jakarta, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pendidika Kementerian Pendidikan Nasional, 2010).
Sudjana,
Nana dan Rivai, Ahmad, Tekhnologi Pengajaran, (Bandung: Sinar
Baru, 1989).
Sutrisno,
Pengantar Pembelajaran Inovatif: Berbasis Teknologi Informasi Dan
Komunikasi, (Jakarta, Gaung Persada Press, 2011).
[1] Deni Darmawan, Teknologi
Informasi dan Komunikasi: Teori dan Aplikasi, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012), h.
59-60.
[2] Yudhi Munadi, Media
Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press,
2012), h.
208
[3] Sutrisno, Pengantar
Pembelajaran Inovatiif : Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Jakarta, Gaung Persada Press, 2011),
h. 60.
[4] Sudirman
Siahaan, Pemanfaatan Teknolofi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dalam
Pembelajaran, (Jakarta, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pendidika Kementerian Pendidikan Nasional, 2010), h. 27
Langganan:
Postingan (Atom)